Chudan Tsuki

Chudan Tsuki
Teknik Chudan Tsuki (pukulan lurus ke ulu hati) dalam gambar motion

Minggu, 24 April 2011

Kita Pakai Osh atau Osu??

Hal ini bermula dari ketidak tahuan saya sendiri. Semenjak saya memulai latihan hingga sabuk hitam pun, tidak pernah mendapat informasi tentang pengertian yang benar tentang Osu. Selama ini saya cukup melafalkan kata Osss…atau Osh…dalam latihan untuk menunjukkan 2 pengertian :
Pertama, di saat bertemu dan hormat dengan senior atau pelatih.
Yang kedua, bila mendapat perintah, yang diterjemahkan dalam kata “iya, atau siap! akan dilakukan”.

Dan selama itu, hingga saya sabuk hitam tingkat DAN I pun, saya tidak pernah mengerti dan memahami lebih lanjut mengenai Osss….atau Oshh yang selalu saya lafalkan setiap saat sebagai karateka.

Dalam berbagai kesempatan, dalam surat-surat resmi yang dituangkan oleh Pengurus Provinsi, Pengurus Kota, baik itu dari Perguruan (Lemkar*) atau FORKI (SUMBA*). Kata-kata Osh yang selalu saya dapatkan, dan tertanam dalam hati dan pemikiran saya, bahwa memang kata itu sudah benar penggunaannya. Hingga, satu hal kecil, satu hal sepele yang membuka cakrawala berpikir saya. Membaca sebuah komik dengan latar belakang Karate di Jepang, komik bernama KOTARO, di sana seringkali dalam ucapannya disebut kata Osu.

Awalnya saya cuek, saya anggap kesalahan ketik dari penerbit (Gramed**), karena Osss yang saya ketahui selama ini tulisannya Osh. Hingga berkali-kali, di buku-buku berikutnya kata Osu selalu ditampilkan ketimbang penggunaan Ossss atau Osh. Lama-lama saya penasaran, hingga akhirnya saya mencari segala info yang berkaitan dan mendapat penjelasan yang dapat dipahami untuk kita semua.

Saya merasa perlu untuk mempostingkan ini, karena masih banyak para karateka, dari yang sejak dulu memang tidak tahu apa, hingga karate masa kini yang salah kaprah tentang Osu. Semoga dapat bermanfaat….

Si Biang Keladi


Sebagaimana dijelaskan oleh Senpai Bachtiar Effendi, pemilik Fokushotokan.com, indoshotokan.blogspot.com dan media karate.blogspot.com, timbulnya kesalahan diawali oleh pelafalan kata Osu itu sendiri.

Osu! Seringkali diucapkan dengan intonasi yang agak cepat, sehingga huruf U di akhir kata nyaris tak terdengar. Sehingga bagi telinga kita yang tedengar seperti Oss. Kemudian menjadi lazim dituliskan menjadi Osh,ditengarai sebagai upaya menjepang-jepangkan bunyi Osss dengan menambah akhiran H, karena kebiasaan huruf Jepang banyak memakai huruf H, sperti sHotokan atau kyokusHin, dll.

Kalaupun ada pembenaran terhadap pemakaian huruf Osh, hanya dengan berdasar pada penggunaan kata Ohayo-Gozaimasu, yang bila disingkat dengan ucapan Ohayos..akhirnya cuma disebut `Osh'.
Akan tetapi, sebagian besar praktisi beladiri lebih sepakat pada pemakaian kata Osu.


Mendalami Osu itu …


Dalam kebudayaan Jepang, kata Osu 押 merupakan contoh bentuk ringkas dari pengucapan kata semisal Ohayo gozomaisu (selamat pagi). Ohayo Gozomaisu adalah bahasa yang baku, dalam pergaulan sehari-hari, orang-orang Jepang lebih biasa memakai Osu.

Memang kadang, kalau di kampus di Jepang mudah ditemui mahasiswa yang junior akan mengucap salam lengkap, misalnya ohayougosaimasu kalau pagi, sementara yang senior dengan santai jawab Osu.

Jawaban Osu atas ucapan salam itu kurang sopan, atau hanya boleh dijawab dari yang senior kepada yang junior, itupun hanya dilakukan kalau kepada orang dalam. Artinya kalau kepada tamu, atau orang yang bukan anggota dojo atau kelompoknya, maka jawabannya seperti itu tidak sopan. Jadi ketika si junior bilang selamat pagi, seniornya malas jawab selamat pagi juga, dia hanya jawab ya (osu), begitu tata kramanya yang hanya boleh dilakukan oleh senior dan itupun pada orang dalam kelompoknya sendiri, bukan orang yang baru kenal. Pun demikian, akan lebih baik kalau senior pun menjawab lengkap, ohayougosaimasu juga, kalau itu pagi hari.

Kata Osu aslinya ditulis dalam karakter huruf Cina, terdiri dari 2 karakter. Karakter pertama adalah Osu berarti mendorong, sedangkan karakter kedua adalah Nin berarti ketabahan. Oleh karena itu, dalam konteks ini Osu mempunyai makna “Bersabar/ tabah”. Dalam pengertian lengkap, Osu dimaknai sebagai usaha untuk medorong, memacu diriuntuk tetap tabah menghadapi kesulitan-kesulitan, baik itu dalam latihan, maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Osu adalah bahasa atau perkataan yang dipakai oleh kita ratusan kali di dalam latihan kita di dojo. Karena karate memang beladiri yang berfilosofis, Osu berkembang menjadi makna yang lebih dalam.

Setiap kali kita mengucapkan Osu, kita akan mengingatkan kepada diri kita sendiri untuk bersabar atau Shinobu 忍. Sangat mudah untuk membiarkan kita kehilangan kesabaran. Ketika cuaca panas dan tidak menyenangkan, beberapa murid yang tiba di dojo merasa terganggu dengan mengatakan, hari ini merasa tidak bersabar. Sebab saya merasa tidak senang dan tertekan. Oleh karena itu kami memperlakukan para anggota tidak dengan rasa hormat. Ini salah, dan kami mengucapkan osu untuk mengingatkan diri kami sendiri untuk tidak membiarkan itu terjadi. Kesabaran diperlukan untuk mendapatkan pengertian latihan yang benar.

Sebab maksud dari latihan karate adalah untuk melatih tubuh menjadi kuat dan bertenaga. Tubuh dilatih oleh latihan pemikiran. Ketika pikiran dan tubuh menjadi kuat, akan memimpin penyatuan yang menghasilkan semangat yang kuat. Dimana disemangat yang kuat inilah yang ingin dicapai di dalam latihan karate.

Semangat yang kuat dihasilkan dari keseimbangan pribadi masing-masing. Untuk mencapai tujuan ini harus menyelesaikan latihan dengan benar yang memerlukan kesabaran. Setiap kali kita mengucapkan osu, kita menegaskan ketetapan hati untuk mencapai maksud yang sebenarnya dari karate.

Pembantahan arti Osu


Dan pada kenyataannya di dalam dunia beladiri sendiri terdapat salah kaprah oleh berbagai praktisi beladiri mengenai maksud dari Osu.
Komentar berikut saya dapatkan dari salah satu forum beladiri Kempo di Indonesia, dengan pernyataan lebih kurang begini :

Mohon supaya ada perhatian untuk tidak menggunakan salam "Osh" di kalangan kenshi Kempo. "Osh" bukanlah salam persaudaraan Shorinji Kempo tetapi salam khas Karate. Kenshi Shorinji Kempo di Indonesia jangan ikut-ikutan tanpa mengerti hal ini. "Osh" adalah kepanjangan dari "Oshi Shinobu" yang berarti "Anda yang dibunuh atau saya yang dibunuh = anda yang menang atau saya yang menang". Di dalam Kempo, filsafat kita adalah Kasih Sayang dan Kekuatan. Kita tidak mengedepankan kekuatan saja sebagaimana arti dari Oshi Shinobu. Salam yang selalu dipakai di Jepang adalah "Onegosaimasu" (terima kasih telah mengajari saya) antar kenshi atau dari kenshi kepada Sensei..

Ada beberapa hal yang dapat dijelaskan untuk membantah dari pernyataan seperti ini :
Osh yang dimaksud dalam pernyataan ini dalam karate tidak ada, dalam karate hanya dikenal :

Osu, yaitu sebagai usaha untuk medorong, memacu diriuntuk tetap tabah menghadapi kesulitan-kesulitan, baik itu dalam latihan, maupun dalam kehidupan sehari-hari.
kemudian hal lainnya , kata yang kedengarannya seperti "Osh" itu artinya sama seperti kata slenk orang Jepang, "Yosh" atau "Yoshi", yang artinya "Baiklah" atau "Akan saya laksanakan" atau "Baiklah kalau begitu".

Mengenai arti Oshi Shinobu itu sendiri seperti yang dituduhkan di atas adalah sebuah kekeliruan.
Oshi dalam kamus jepang artinya orang yang lambat
Sedang Shinobu berarti menekan (untuk tabah)
Jadi sama sekali tidak ada “Osh” seperti yang dijelaskan sebagai Oshi Shinobu adalah Anda yang dibunuh atau saya yang dibunuh.


Osu dalam Latihan


Kata "Osu" adalah sebuah kata pendek yang mempunyai arti sangat dalam, yaitu "akan berjuang/belajar/berusaha semaksimal mungkin".


Jadi apabila seorang Karate-ka berteriak, "Osu, Sensei/Senpai/Sihan!", berarti ia berteriak, "Sensei/Sempai/Sihan, saya akan berjuang/belajar/berusaha semaksimal mungkin".


Makanya kan biasanya para Sihan atau para Senpai ataupun para Sensei suka menyuruh kita berteriak "Osu!" lebih keras lagi saat sehabis menasehati atau memerintahkan sesuatu.

Juga saat Para Sensei/Sihan/Senpai berteriak "Osu!", mungkin berarti sama yaitu mereka mengajak kita "murid2"-nya untuk berjuang/belajar/berusaha semaksimal mungkin



Silahkan beri komentar di bawah ini