Pengantar :
Salam Karate, Osu..!!!
Shotokan bisa dibilang dari segi historis dalam dunia perkarate-an adalah aliran tertua dan (mungkin) terbesar. Bapak karate modern, Gichin Funakhosi yang pertama mempopulerkan karate di Jepang adalah seorang Shotokan. Mengenai Shotokan itu sendiri ada banyak cerita yang menarik yang membungkusnya. Silahkan ikuti artikel ini.
Selamat membaca..
Perjalanan Sang Tuan
Gichin Funakoshi sebagai Bapak Karate Moderen dilahirkan di Shuri, Okinawa, pada tahun 1868, Funakoshi belajar karate pada Azato dan Itosu. Setelah berlatih begitu lama, pada tahun 1916 (ada yang pula yang mengatakan 1917) Funakoshi diundang ke Jepang untuk mengadakan demonstrasi di Butokukai yang merupakan pusat dari seluruh bela
diri Jepang saat itu.
Selanjutnya pada tahun 1921, putra mahkota yang kelak akan menjadi kaisar Jepang datang ke Okinawa dan meminta Funakoshi untuk demonstrasi. Bagi Funakoshi undangan ini sangat besar artinya karena demonstrasi itu dilakukan di arena istana. Setelah demonstrasi kedua ini Funakoshi seterusnya tinggal di Jepang. Agar Karate lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang, maka Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote = Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong).
Isi Hati Karate-Do
Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ berarti ‘tangan’. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong”.
Selama di Jepang pula Funakoshi banyak menulis buku-bukunya yang terkenal hingga sekarang. Seperti "Ryukyu Kempo : Karate" dan "Karate-do Kyohan". Dan sejak saat itu klub-klub karate terus bermunculan baik di sekolah dan universitas. Ia memodifikasi karate sampai suatu saat disebut sebagai Karate-Jutsu, sebuah seni bertarung yang menekankan pada aspek filosofinya, cara ini harus dipelajari sepanjang kehidupan sehari-hari oleh seorang murid karate. Hal ini lah yang membuat karate disebut sebagai jalan kehidupan Karate-do ( do, berarti jalan).
Gichin Funakhosi selanjutnya menggabungkan teknik karate dengan Budo tradisional, memasukkan inti sari Budo ke dalam hati karate – suatu jalan seni beladiri yang nyata. Kata Budo dibentuk oleh dua karakter Cina. Bu terdiri dari 2 (dua) simbol, yang satu artinya menghentikan yang didalamnya menggambarkan dua senjata, yang artinya menghentikan perselisihan. Menurut kata Funakoshi sendiri: ” Sejak karate merupakan Budo, pengertian ini harus diputuskan secara mendalam dan pukulan sebaiknya tidak digunakan secara sembarangan ”. Sementara do berarti seni/ jalan.
Si Harimau & Pohon Cemara
Gichin Funakoshi selain ahli karate juga pandai dalam sastra dan kaligrafi. Nama Shotokan diperolehnya sejak kegemarannya mendaki gunung Torao (yang dalam kenyataannya berarti ekor harimau). Dimana dari sana terdapat banyak pohon cemara ditiup angin yang bergerak seolah gelombang yang memecah dipantai. Terinspirasi oleh hal itu Funakoshi menulis sebuah nama "Shoto" yang berarti kumpulan cemara yang bergerak seolah gelombang, dan "Kan" yang berarti ruang atau balai utama tempat muridnya-muridnya berlatih.
Simbol harimau yang digunakan karate Shotokan yang dilukis oleh Hoan Kosugi (salah satu murid pertama Funakoshi), mengarah kepada filosofi tradisional Cina yang mempunyai makna bahwa ’’harimau tidak pernah tidur’’. Digunakan dalam karate Shotokan karena bermakna kewaspadaan dari harimau yang sedang terjaga dan juga ketenangan dari pikiran yang damai yang dirasakan Gichin Funakoshi ketika sedang mendengarkan suara gelombang pohon cemara dari atas Gunung Torao.
Sekalipun Funakoshi tidak pernah memberi nama pada aliran karatenya, murid-muridnya mengambil nama itu untuk dojo yang didirikannya di Tokyo sekitar tahun 1936 sebagai penghormatan pada sang guru.
Ichigeki Hissatsu
Shotokan adalah aliran karate yang mempunyai ciri khas beragam teknik lompatan (seperti Enpi, Kanku Dai, Kanku Sho dan Unsu), gerakan yang ringan dan cepat. Membutuhkan ketepatan waktu dan tenaga untuk melancarkan suatu teknik. Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu, yaitu satu gerakan dapat membunuh lawan.
Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah serta pukulan dan tangkisan yang keras. Gerakan Shotokan cenderung linear/ frontal, sehingga praktisi Shotokan berani langsung beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan. Gichin Funakoshi percaya bahwa akan membutuhkan waktu seumur hidup untuk menguasai manfaat dari KATA. Dia memilih kata yang yang terbaik untuk penekanan fisik dan bela diri. Yang mana mempertegas keyakinannya bahwa karate adalah sebuah seni daripada olah raga.
Baginya kata adalah karate.
Lalu pada tahun 1949 Japan Karate Association (JKA) berdiri dengan Gichin Funakoshi sebagai instruktur kepalanya.
Gichin Funakoshi meninggal pada tanggal 26 April 1957.
Sumber artikel: dari berbagai sumber
Sumber gambar : Situs Google/ Gambar/ Funakhosi Gichin-Kanji Karate-Lambang Shotokan.
Silahkan berikan komentar di bawah,
u
osh?!saya juga inkanas...salam inkanas...bersama inkanas kita maju...hahaha
BalasHapussaya juga inkanas, salam karate osh!hehehe
BalasHapusosu...
BalasHapussaya kyokushin, salam juja Osu.....!!!
osu
BalasHapussaya chacha... saya inkai .salam juga :)
Oss
BalasHapusSaya dari inkai
Terima kasih senpai atas ilmunya
Oss
Bosan dengan game yang tidak jelas? Dan Ingin game yang menarik ? silahkan kunjungi saja web kami di s1288poker terbaik, tercepat, teraman & terpercaya kami disini juga menyediakan berbagai game judi online yang tidak kalah serunya seperti Poker, Domino, Capsa , Ceme, ceme keliling dan live poker serta anda juga akan di temanin oleh CS kami yang ramah dan online 24jam . . . (WA : 08122221680)
BalasHapusBagi anda yang hobby bermain judi online seperti :
BalasHapusBandar Ceme, Ceme Keliling, Capsa Susun, Domino, Bandar Poker dan Live Poker.
Mari segera bergabung bersama kami di www,s1288poker,com
Kami agen penyediaan jasa judi online terbaik dan terpercaya.
(WA : 08122221680)
Osh ... Salam Olah Raga Karate semoga kita semua selalu tetap semangat tuk berolah Raga, terimakasih Senpay atas Pengetahuannya osh
BalasHapusOsh
BalasHapusOsh
BalasHapusSensei
Oss Saya dari Lemkari, Lemkari Jaya!!!
BalasHapus